Alkana

Alkana


A. Deskripsi

 ♤ juga disebut dengan parafin


 ♤ senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis.


  ♤ termasuk senyawa alifatik (sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal

 Rumus  CnH2n+2


 ♤ Alkana yang paling sederhana metana dengan rumus CH4


B. Struktur


  • lurus (rumus umum CnH2n + 2), kerangka karbon membentuk rantai lurus tanpa ada cabang
  • bercabang (rumus umum CnH2n + 2n > 3), kerangka karbon utamanya mempunyai cabang-cabang
  • siklik (rumus umum CnH2nn > 2), ujung-ujung kerangka karbonnya bertemu sehingga membentuk suatu siklus.

C. Isomer

  • C1: tidak memiliki isomer: metana
  • C2: tidak memiliki isomer: etana
  • C3: tidak memiliki isomer: propana
  • C4: 2 isomer: n-butana & isobutana
  • C5: 3 isomer: pentana, isopentana, neopentana
  • C6: 5 isomer: heksana, 2-Metilpentana, 3-Metilpentana, 2,3-Dimetilbutana & 2,2-Dimetilbutana
  • C12: 355 isomer
  • C32: 27.711.253.769 isomer
  • C60: 22.158.734.535.770.411.074.184 isomer, banyak di antaranya tidak stabil.

D. Rantai karbon lurus


F. Rantai Karbon bercabang

                     

Langkah - Langkah Memberi nama Alkana dengan rantai Bercabang :
1.Cari rantai terpanjang dari alkana (rantai utama)
2.Tentukan cabang dari alkana (alkil group)
3.Beri Nomor rantai utama dari yang paling dekat dengan cabang
4.Gunakan Kapital untuk huruf pertama saja.
5.Tuliskan dengan tanda koma dan hypen(-) sesuai kebutuhan

F. Sifat Alkana
  • senyawa yang reaktivitasnya rendah
  • karena ikatan C antar atomnya relatif stabil dan tidak mudah dipisahkan
  • tidak memiliki gugus fungsional
  • bereaksi sangat lemah dengan senyawa polar atau senyawa ion lainnya
  • Konstanta disosiasi asam (pKa) dari semua alkana nilainya diatas 60
  • sulit untuk bereaksi dengan asam maupun basa
  • Pada minyak bumi, molekul-molekul alkana yang terkandung di dalamnya tidak mengalami perubahan sifat sama sekali selama jutaan tahun.

G. Penggunaan


1. Penggunaan alkana biasanya dikelompokkan berdasarkan jumlah atom karbonnya

2.  Empat alkana pertama digunakan pada umumnya untuk keperluan memasak dan pemanasan, di beberapa negara juga sebagai sumber pembangkit listrik. 

3.  Metana dan etana adalah komponen utama pada gas alam dan biasanya diangkut dalam bentuk cairan, dengan cara dikompresi terlebih dahulu dan gas didinginkan.

4.  Propana dan butana dapat dicairkan dengan tekanan rendah. Propana dan butana umum dijumpai pada elpiji dan juga dipakai sebagai propelan (zat pendorong) pada semprotan aerosol. Butana juga ditemukan pada pemantik rokok cair.

5. Dari pentana sampai oktana merupakan alkana yang berbentuk cairan. Alkana ini umum digunakan sebagai bahan bakar bensin untuk mesin mobil. 

6. Alkana rantai bercabang lebih diutamakan karena cenderung lebih tidak mudah tersulut dari pada alkana rantai lurus. 

7. Bahan bakar yang mudah tersulut akan menimbulkan ketukan pada mesin yang dapat merusak mesin

8.  Kualitas bahan bakar dapat diukur dengan bilangan oktan bahan bakar itu, dimana bilangan oktan ditentukan dari berapa persen kandungan 2,2,4-trimetilpentana (isooktana) pada bahan bakar (bahan bakar yang bilangan oktannya 98 berarti mengandung 98% isooktana, sisanya adalah heptana). 

9. Selain digunakan untuk bahan bakar, alkana-alkana ini juga dipakai sebagai pelarut untuk senyawa nonpolar.

10. Alkana dari nonana sampai heksadekana (16 atom karbon) merupakan alkana berbentuk cairan dengan viskositas yang lebih tinggi, dan tidak digunakan pada bensin. Alkana jenis ini biasanya digunakan pada bahan bakar diesel dan bahan bakar penerbangan

11. Kualitas bahan bakar diesel dapat ditentukan dengan besarnya bilangan cetana (cetana adalah nama lama untuk heksadekana). 


12.  heksadekana mempunyai titik didih yang tinggi, dan akan menyebabkan masalah jika suhu udara terlalu rendah, karena bahan bakar akan semakin mengental sehingga sulit mengalir.

13. Alkana dari heksadekana kebelakang biasanya merupakan komponen pada minyak bakar dan pelumas. Beberapa jenis alkana ini juga digunakan sebagai zat anti korosif karena sifatnya yang hidrofobik.

14.  Alkana dengan jumlah karbon 35 atau lebih ditemukan pada bitumen (aspal) yang dipakai untuk melapisi jalan. Selain itu, karena nilainya juga rendah, maka alkana-alkana jenis ini biasanya dipecah menjadi alkana yang lebih kecil dengan metode cracking.

15. Beberapa polimer sintetis seperti polietilena dan polipropilena adalah alkana yang terdiri dari ratusan atom karbon. Material-material ini umumnya dikenal sebagai plastik dan setiap tahunnya diproduksi milyaran kilogram di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar